BIMSALABIM
“SIMSALABIM ABDRAKADABRA SOHAYAGANA”. Teriakku sambil
menunjuk kearah lemari. Dan ternyata hasilnya tetap nihil, ternyata lemari itu
tak bergerak sedikit pun dari tempatnya,apa hanya satu-satu keturunan keluarga
penyihir yang tak punya kekuatan sihir sama sekali. Batinku
“CHANMI?? Turunlah apa kau tidak mau makan ? ayo cepat
turun nanti kau terlambat kesekolah”ujar momy. “Iya mom aku akan segera turun”.
Ucapku.
“Mom, apa aku termasuk anak yang gagal dalam menggunakan kekuatan
sihir ku?”. Tanya ku pada mom. “Chanmi, kau hanya terus mencobanya sehingga kau
bisa menggunakan sihirmu itu, sudah bereskan tas dan buku mu dan percepatlah
makanmu!! kau tak ingin ketinggalan pelajaran pertama bukan?”. Tanya momy.
“Baiklah mom, aku sudah selesai, aku berangkat yaa mom”. Ucapku seraya mencium
pipi momy. “Daghhhh”. Ucap momy seraya melambaikan tangannya.
*****
“Hai Chanmi, apakah kau sudah mengikuti tes di Senior
High School of Magical? Bukankah setiap siswa yang dititipkan pada setiap
Momy-momy diluar sana harus tes ke kesana apa kau tak ikut?”. Tanya Diana
sambil menghela nafas. “Kebiasaan sekali kau kalau bertanya selalu beruntun
seperti kereta api”.gerutu ku “Hahaha maaf lah habis aku penasaran” katanya
sambil tertawa kecil. “Kalau aku mengikuti tes itu dan aku keterima bagaimana?
Siapa yang akan menemani mu? Hahaha”. Tawa ku lepas. “Huh? Pede sekali kau,
memangnya mereka mau menerima murid seperti mu? Hahha”. Ujar Diana, sepertinya
dia dendam kepada ku sehingga mengatakan hal seperti itu. Aku pun tertawa
kecil. “Kenapa kau malah tertawa? Ku kira kau akan marah”. Ujar Diana . “Haha
tidak”. Kata ku sambil tertawa dan Diana pun kebingungan.
Tiba-tiba....
“WOYYYYY PAK BUDI DATANG WOYYYY!!!! ...” teriak Poruru
dari pintu kelas. Seketika kelas yang tadinya ramai berubah menjadi kelas yang
hening sangat hening wajar saja bagaimana tidak hening Pak Budi merupakan guru
yang super duper amat TEGA SAMA MURID.
Huffttt.... mengapa hari ini suramnya pake banget di ajar
pak Budi segala lagi apa tidak ada guru lain apa untuk menggantikan bu Sofi ya
ampun. Batinku. “YAK ANAK-ANAK KERJAKAN HALAMAN 201-320 DIKUMPULKAN BESOK
LETAKAN DIATAS MEJA SAYA BATAS WAKTUNYA HINGGA BEL PULANG BERBUNYI!!!! KETUA
KELAS SEGERA KUMPULKAN TUGAS-TUGASNYA NANTI YANG BELUM SELESAI KUMPULKAN JUGA
JIKA ADA SATU ORANG TIDAK MENGUMPULKAN KALIAN HARUS MENEMANI TEMAN KALIAN LARI
PAGI BESOK 10x PUTARAN!!! KALIAN MENGERTI????”. Teriak pak Budi. “MENGERTI
PAK....”. Serentak kami semua menjawabnya. “yasudah kalau gitu saya tinggal,
selamat siang”. Ucap Pak Budi dan dengan cepat kelas pun kembali berisik dan
tiba-tiba “DASAR TUH GURU SUMPAH DAH TEGA AMAT !!! KAGAK PUNYA HATI!!. Terik
Yupiaw. “TAU TUH NGGAK TAU DIRI AMAT !! EMANG DIKIRA NGGAK CAPEK APA NGERJAIN
119 LEMBAR ?!!”. Sahut Yuyua. Seketika kelas pun hening Yupiaw dan Yuyua pun
heran,”Hei? Mengapa kalian pada diam semua”.tanya Yuyua heran. “itu di belakang
kalian berdua ada...” bisik Mupia. “Ada siapa?”.tanya Yupiaw. “EKHEM”. Ujar pak
Budi. Tersontak mereka berdua kaget mereka mati seribu bahasa.”Eh si Bapak ?
bapak baik banget sumpah ngasih kita soal sebanyak itu!” ujar Yupiaw
cengengesan. “YUYUA ! YUPIAW CEPAT KELILING LAPANGAN SEBANYAK 20x
CEPAT!!!!!!!!”. Teriak pak Budi seraya meninggalkan kelas. “huh? Salah kau si
Yuyua!” gerutu Yupiaw. “Yasudah ayok cepetan ntar keburu di tambah lagi sama
guru nyebelin itu-_____-“. Ujar Yuyuan pasrah. Dan akhirnya mereka berdua pun
keluar kelas dan melakukan perintah pak Budi.
Bel pun berdering, siswa pun banyak yang berhamburan keluar
kelas dan menuju rumahnya masing-masing.
*****
“Momy aku pulang!!!”ucapku. “Eh kau sudah pulang
rupanya,! Sonya ada yang ingin Momy bicarakan dengan mu bergegaslah mandi Momy
tunggu di ruang tamu ya”.ujar Momy. “Iya Mom”ucapku singkat. Ada apa ini tumben
banget Momy ngajak ngobrol gini,apa mungkin tentang sekolah tinggi sihir? Ah
mana mungkin orang seperti ku mendapat kesempatan untuk bersekolah disana! Haha
lupakan saja lah mungkin bukan itu, batinku.
*****
“Chanmi kemarilah”.ucap Momy. “Iya Mom”.ucap ku. Haduh
kenapa tegang banget sih,sebenernya Momy mau ngomong apaan sih? Jadi gugup
gini,penasaran-.-v sebaiknya aku yang bertanya terlebih dahulu pada momy tapi..
yasudahlah “Mom, sebenarnya ada apa tumben sekali Momy mengajakku ngobrol
dengan serius”. Tanyaku kebingungan. “Begini Chanmi...”. ucap Momy seraya
mengambil nafas. “Begini apa Momy”. Ucap ku semakin kebingungan, kenapa Momy
membuatku deg degan seperti ini aaah Mom aku penasaran. “Kemarin seorang guru
dari Senior High School of Magical datang ke rumah dan menawarkan pada mu
Chanmi untuk bersekolah disana apa kau setuju?”.ucap Momy. “HAH?? Apa aku tak
salah dengar Mom? Apa aku sedang mimpi?”. Tanyaku seraya membulatkan mata ku,
seakan-akan tak percaya dengan apa yang sudah ku dengar tadi. “Ya, kau tak
bermimpi Chanmi ini nyata , kau setuju?”.tanya Momy lagi. “Hem, aku ingin Mom,
namun aku harus memikirkannya lebih matang lagi”.ucapku seraya menunduk. “Kalau
begitu, bergegaslah ke kamar dan pikirkan hingga matang waktu mu hanya tinggal
3hari lagi setelah hari ini”. Ucap Momy. “Baiklah Mom”. Ucapku . Bagaimana ini
ternyata perkataan Diana kemarin menjadi nyata apa yang harus ku katakan padanya
aku sangat bingung =.= mengapa orang sepertiku bisa mendapatkan penawaran yang
luar biasa seperti ini, terlebih lagi aku tidak bisa menggunakan sihir dengan
benar. batinku.
*****
Oke aku harus menyobanya gimana pun caranya, pasti bisa.
Batinku sambil membuka selembar demi selembar buku sihir yang berada
ditanganku. “Disini dituliskan harus fokus ketika tangan menunjuk kearah benda
yang dituju dan berfikir akan diubah seperti apa benda tersebut kemudian ucapkan
mantranya, maka benda tersebut berubah sesuai diinginkan”gumamku. “Oke baiklah
akan ku coba sesuai apa yang ada dibuku ini”. Ucapku dan akhirnya aku pun
memfokuskan pikiran ku pada buku yang tepat berada di atas meja ku dan berharap
buku itu melayang-layang dihadapku, setelah memfokuskan fikiran “SIMSALABIM
ABDRAKADABRA SOSOKOTAHA”.teriak ku seraya menunjuk kerah buku yang tepat berada
di atas meja. “Sungguh tak ku sangka”. Ucapku seraya membulatkan mataku seakan
tak percaya dengan apa yang tengah terjadi buku itu tepat melayang di
hadapanku. “Chanmi.......”.teriak Momy seraya melangkahkan kakinya menuju kamar
Chanmi.”Chanmi? kau bisa melakukannya” ucap Momy.”HAH? Mom? Sejak kapan Momy
disitu?”.ucap ku kaget tiba-tiba buku yang tengah terbang jatuh karna orang
yang mengendalikannya tidak fokus mengendalikannya. “Kau bisa Chanmi, Momy
hanya memastikan bagaimana keputusan mu?” tanya Momy. “Aku mau Mom”. Jawab ku
cepat, namun, disamping itu aku memikirkan Diana sahabat yang paling ku
sayangi. Batinku “Oh iya Mom, aku akan memberitahu ini pada Diana agar dia
tidak kaget akan kepergianku nanti Mom”. Ucapku lagi. “Yasudah kalo begitu
cepat pergi kesekolah, kau tak mau ketinggalan salam perpisahanmu dengan
teman-teman mu kan?”ujar Mom. “HAH? Secepat ini? Bahkan aku belum memberitahu
Diana”.ucapku seakan tak percaya.”Ceritnya panjang cepatlah”. Ujar Momy.
“Baiklah Mom”. Ujarku lagi seraya
mengucapkan mantra menghilang.
*****
Aku pun melangkahkan kaki ku dengan cepat menuju kelas dengan
nafas yang terengah-engah, aku pun berdiri di depan pintu kelas mencari dimana
sosok Diana sahabatku berada , mata nya pun memancarkan seluruh pandangannya
keseluruh isi kelas dan hasilnya pun nihil Diana tak ada di kelas, waktu Chanmi
tanya satu-satu ke seluruh teman dikelasnya tak ada yang melihat Diana, “Bagaimana
ini sebentar lagi waktu ku habis dan harus meninggalkan ke sekolah cuman aku
belum mengucapkan salam perpisahan padanya” gumam ku. “CHANMI????”. Teriak
orang diujung sana. Spontan aku pun menoleh “DIANA? Dari mana saja kau ku
cari-cari nggak ada dimana-mana”. Gerutu ku. “Maaf Chanmi, aku sudah mendengar
semuanya dari teman-teman kalau kau akan pindah ke sekolah impian mu itu”. Ucap
Diana. “Ya aku ditawarkan sekolah disana maaf baru memberi tahu mu”. Ucapku
seraya memeluknya dan ia pun membalas pelukkanku dan menangis. Tiba-tiba...
“Chanmi tubuhmu perlahan menghilang”.ujar Diana kaget “Ini sudah waktunya
Diana, sampai jumpa ! sampai bertemu 5 tahun yang akan datang Bye^^”.ucapku
tersenyum seraya melambaikan tangan ku padanya.
*****
Setibanya di Senior High School Of Magical
Chanmi membulatkan matanya melihat bangunan megah
berwarna putih, dengan gaya bangunan Eropa kuno yang dihiasi permata disetiap
sudutnya dan hewan-hewan aneh bertebangan di halamannya, seakan tak percaya. Ia
pun, menepuk-nepuk pipinya supaya sadar
dari mimpinya. “Ternyata aku tak bermimpi” gumam ku. “Chanmi”. Ucapnya
seraya menepuk bahuku “Hah? Iya”ucapku gugup “Langsung saja saya Mr. Key tutor
yang akan mengajarkan mu selama 8 tahun kedepan , salam kenal”.ucap Mr. Key
“Hah? 8 tahun?”. Aku pun tersontak kaget. “Selamat bersenang-senang”. Ucap Mr.
Key “Ya Mr mohon bimbingannya”. Ucapku sambil tersenyum.
*****
8 tahun kemudian..
“Chanmi??” teriaknya dari ujung sana. “Diana” sahut ku.
“Bagaimana sekolah disana?”. Tanyanya. “Haha sangat menyenangkan” ucapku. “Ciye
yang udah bergelar Master Magic asik dah”. Ucapnya meledek “haha apa-apaan sih
kau aku hanya penyihir biasa saja”.ucapku. Bukan hanya kau saja yang tak
percaya Diana, aku sendiri pun tak percaya dengan kehidupan ku dan gelar Master
Magic ini dan aku pun merasa tersihir dengan kalimat BIMSALABIM seperti mantra
yang selalu ku ucapkan, kini mantra itu pun merubah kehidupan ku dari yang
biasa-biasa saja menjadi luar biasa.
-THE
END-
ini termasuk karya gue yg gue ikut sertakan dalam lomba cerpen disekolah -_-
Komentar
Posting Komentar